Nyata

Beberapa hari terakhir ini gue bergelut dengan bisikan suara yang entah datang dari mana. Bisikan yang terus terngiang di kepala saling berperang merebut tahta. Bisikan untuk akhirnya menentukan apakah kita buang semua cerita lama, atau menerimanya dengan lapang dada. Hingga akhirnya setelah mereka bergelut menderu memaksa, gue bisa mengambil langkah atasnya.

Awalnya, gue berniat untuk mengakhiri tulisan di blog ini. Blog yang menjadi curahan hati, media komunikasi, dan pandangan diri. Memang blog ini biasa saja. Jauh dari istimewa, apalagi sempurna, tidak juga sarat karya sastra. Biasa. Namun, peduli apa dengan mereka? Bagi yang suka silahkan baca, bagi yang tidak tinggalkan saja. Karena blog ini adalah cara untuk merapikan kenangan lama. Gue putuskan untuk tetap mempertahankannya. Mungkin kemarin pikiran itu hanya ego semata, namun sekarang telah ditolak mentah oleh realita.

Karena yang kita lewati sekarang ini adalah berkat pijakan batu kecil kenangan lama, berilah ia ruang dan biarkan ia tetap ada untuk mengingatkan bahwa masa lalu kita nyata. Sambil perlahan kita menapaki masa depan dengan langkah pasti kaki kita.