Kulepas pandang jauh kedepan
Namun tak kulihat apapun yang memberi jawaban
Hanya kulihat wajahku dari kaca memberi pantulan
Bersama rintik hujan terdengar kompak bergeretak mengusir kesunyian
Liar khayalku mencari dirimu
Kucari di dasar hati pilu
Kutemukan disana ia tergeletak berserakan tak menentu
Yang memang salahku buatnya begitu
Kuingat sedikit waktu yang telah terlewat bersama
Gamang hati karena tingkahmu dibuatnya
Kau curahkan kecewa sekaligus bahagia
Kau lontarkan bimbang bersama canda
Layaknya kita tempat melepas tawa meski berkejaran dengan dusta
Ku jaga agar tak riang hatiku
Karena ini tak lama hanya semu
Bagai mimpi yang tak berujung temu
Layaknya rindu yang dijemput langit jingga sendu
Kadang aku yang harus melangkah menepi
Termenung di sudut berteman kelam melawan sepi menata hati
Menunggu apakah ia akan menoleh kembali
Kepada tempat yang dalam hatinya ia cari
Kau hanya angan jelas tak nyata
Kau buatku asik dalam utopia
Kau sebatas godaan fatamorgana
Kau sekelumit cerita yang berujung tanya
Atau mungkin sengaja Tuhan tak dahulu mengkhendakinya
Membiarkan tertunda sesuatu yang seharusnya menjadi satu bersenyawa
Hingga nanti waktunya agar kita diberikan kuasa penuh olehnya
Agar perjalanan pulangku setiap hari didampingi olehmu, cerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar